Ditengah masa pandemi virus corona (covid-19) ini Pemerintah Arab Saudi belum membuka kembali penyelenggaraan ibadah umrah. Pemberhentian secara sementara dilakukan sejak 27 Februari 2020 karena terjadi pandemi secara global, termasuk di Tanah Suci Makkah.
"Ada tiga kategori yang akan diprioritaskan berangkat jika
Saudi membuka (umrah)," tegas Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus
Kementerian Agama Muhammad Arfi Hatim dalam diskusi 'Menatap Umrah 1442H',
sebagaimana dikutip dari haji.kemenag.go.id, Selasa (25/8/2020).
Kategori pertama adalah
jamaah umrah yang tertahan keberangkatannya saat berada di Bandara Indonesia.
"Kategori pertama adalah mereka yang tertahan keberangkatannya saat berada
di Bandara Soetta, Surabaya, Makassar, dan sebagainya yang akan take-off ke
Arab Saudi," jelas Arfi.
Kategori kedua adalah jamaah yang tertahan di negara-negara
transit seperti Malaysia, Singapura, Dubai, Oman, dan sebagainya.
Lalu kategori ketiga adalah jamaah umrah yang sudah mempunyai
jadwal keberangkatan. "Dan kategori ketiga adalah jamaah yang sudah
memiliki jadwal keberangkatan," paparnya.
Sampai saat ini, kata Arfi, belum ada kepastian dari Pemerintah
Arab Saudi kapan dibukanya kembali ibadah umrah. Ia berharap kepada
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk tidak menawarkan paket
layanan umrahnya sampai ada kepastian dari Arab saudi.
"Kita masih menunggu kepastian dari Saudi. Saya harap PPIU
tidak menawarkan dahulu paket layanan umrahnya," tegasnya.
Sumber : Okezone.com